Langsung ke konten utama

Vulvodynia: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Vulvodynia-doktersehat

DokterSehat.Com – Vulvodynia adalah penyakit kronis yang memberikan rasa tidak nyaman pada vulva. Vulvodynia ditandai dengan beberapa gejala rasa seperti nyeri, rasa seperti terbakar, gatal, bengkak, rasa tidak nyaman saat duduk dan berhubungan seksual.

Apa Itu Vulvodynia?

Munculnya penyakit Vulvodynia memiliki kaitan dengan pengobatan vaginitis atau infeksi jamur yang berulang. Lantas, Vulvodynia apakah berbahaya? Penting untuk Anda ketahui bahwa Vulvodynia tidak menular ketika melakukan hubungan seksual.

Meski begitu, bagi penderita Vulvodynia rasa sakitnya yang dialami dapat muncul terus menerus atau hilang-timbul dan bisa bertahan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Perlu Anda ketahui, karena suhu di area vulva cenderung lembap dan hangat maka kulit vulva rentan mengalami iritasi. Seorang wanita wanita postmenopause dan anak perempuan yang belum pubertas rentan mengalami hal ini. Pada usia tersebut, jaringan vulva menjadi lebih tipis dan kering karena kadar hormon estrogen yang rendah.

Penyebab Vulvodynia

Hingga kini penyebab Vulvodynia belum diketahui dengan pasti. Namun terdapat beberapa faktor-faktor yang diduga berkontribusi terhadap penyakit Vulvodynia, di antaranya:

  • Terlalu lama duduk
  • Perubahan hormon.
  • Gangguan saraf.
  • Kejang otot.
  • Konsumsi antibiotik terlalu sering.
  • Sering menggunakan celana ketat.
  • Adanya infeksi vagina di masa lalu.
  • Pernah kena penyakit menular seksual.
  • Alergi atau hipersensitivitas lokal pada kulit.
  • Pernah menjalani operasi peremajaan vagina.
  • Cedera atau iritasi pada saraf yang mengelilingi daerah vulva.

Perlu diketahui juga banyak wanita mengalami Vulvodynia memiliki riwayat vaginitis atau riwayat pengobatan infeksi jamur. Pada beberapa kasus, seorang wanita dengan kondisi tersebut kadang memiliki riwayat pelecehan seksual.

Gejala Vulvodynia

Vulvodynia kerap dirasakan pada wanita saat ingin melakukan hubungan seksual. Rasa nyeri pada vulva tidak hanya dipicu akibat sentuhan, tetapi nyeri juga muncul tanpa ada reaksi sentuhan dari luar dan dapat bertahan lama.

Rasa nyeri pada Vulvodynia seperti rasa ditusuk-tusuk dibarengi rasa seperti terbakar. Selain itu, nyeri saat berhubungan seksual adalah faktor psikologis yang membuat takut dan cemas untuk melakukan hubungan intim.

Bila Anda menderita Vulvodynia, Anda akan merasa takut apabila berhubungan seksual karena mereka yakin rasa nyeri tersebut muncul akibat kontak dengan organ vital penetrasi berlangsung.

Seseorang dengan Vulvodynia kadang merasakan nyeri di daerah vulva, atau mungkin terlokalisasi pada area tertentu, seperti pintu masuk vagina.

Kondisi serupa seperti vestibulitis vulva dapat menyebabkan rasa sakit hanya ketika diberikan tekanan pada daerah sekitar pintu masuk vagina. Jaringan vulva mungkin terlihat meradang atau bengkak, atau kadang juga tampak normal.

Pemeriksaan Vulvodynia

Apabila Anda memiliki gejala Vulvodynia, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat karena Vulvodynia merupakan penyakit dengan atau tanpa kelainan medis yang signifikan.

Sebelum dilakukan pemeriksaan, dokter biasanya akan mengumpulkan sebab dari nyeri yang dialami, apakah ada faktor pemicu timbulnya nyeri, lokasi dan intensitas nyeri dan sejak kapan nyeri itu muncul.

Sedangkan pada pemeriksaan organ vital, dokter akan melihat apakah ada kelainan anatomis seperti munculnya benjolan (Bartholin), inflamasi ataupun luka dan cairan putih. Kadang-kadang infeksi dapat mengawali timbulnya rasa nyeri khas Vulvodynia yang berkepanjangan.

Selain itu, pemeriksaan laboratorium  dapat digunakan untuk mengindikasikan apakah nyeri pada vulva disebabkan oleh bakteri. Tes laboratorium berguna untuk menilai kadar asam (pH) dan mendeteksi adanya sel bakteri atau jamur

Tes dengan hasil negatif dapat membuktikan bahwa nyeri vulva bukan disebabkan oleh infeksi dari penyakit bakterial Vaginosis.

Pengobatan Vulvodynia

Pada dasarnya pengobatan Vulvodynia fokus untuk mengatasi gejalanya. Selain itu, setiap wanita memiliki pengobatan yang berbeda-beda. Pengobatan bisa memerlukan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Berikut adalah cara mengobati Vulvodynia yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Bius lokal

Cara mengobati Vulvodynia lainnya adalah dengan salep lidocaine. Cara ini hanya membantu untuk meringankan gejala dengan sementara. Lidocaine baik digunakan 30 menit sebelum berhubungan seksual. Salep ini membuat pasangan mengalami mati rasa sementara.

2. Blok saraf

Jika tidak mempan menggunakan bius lokal seperti salep lidocaine, wanita yang mengalami Vulvodynia sudah lama biasanya akan diberi suntikan blok saraf lokal.

3. Obat-obatan

Pada umumnya, dokter akan memberikan Anda resep antidepresan, antikonvulsan atau trisiklik untuk membantu mengurangi rasa sakit di vagina. Obat lain yang mungkin diresepkan adalah antihistamin guna mengurangi rasa gatal.

Sementara itu, pada wanita yang menginjak masa menopause dan postmenopause (40 tahun keatas), terapi lidocaine ditambah krim estrogen membantu mengurangi rasa nyeri. Apabila nyeri berlangsung hingga 6 bulan atau 1 tahun lebih, maka diperlukan obat penenang (antidepresan).

4. Terapi biofeedback

Terapi digunakan untuk membantu mengurangi rasa sakit akibat Vulvodynia. Penderita akan diajarkan untuk mengendalikan respon pada tubuh. Pada dasarnya, terapi ini bertujuan untuk membuat tubuh lebih rileks sehingga rasa sakit bisa berkurang.

Selain itu, biofeedback berguna untuk mengendurkan otot panggul, yang dapat mengantisipasi rasa sakit kontraksi yang ditimbulkannya.

5. Terapi dasar panggul

Otot-otot dasar panggul merupakan otot yang mendukung kandung kemih, usus, dan rahim. Banyak wanita yang mengalami Vulvodynia memiliki masalah dengan otot-otot dasar panggul. Guna memperkuat otot-otot dasar panggul diperlukan latihan-latihan khusus meringankan rasa sakit Vulvodynia.

Terapi fisik ini membantu mengatur kontraksi otot panggul ketika Anda berhubungan seksual agar terhindar dari rasa sakit. Meningkatnya tekanan panggul akan menimbulkan rasa nyeri, oleh karena itu terapi dasar panggul dianjurkan untuk melakukan terapi relaksasi seperti manuver kegel.

6. Operasi

Jika dalam kasus di mana area yang sakit melibatkan area yang kecil (lokal Vulvodynia, vulva vestibulitis), operasi untuk mengangkat kulit dan jaringan yang terkena dapat mengurangi rasa sakit pada beberapa wanita. Prosedur ini dikenal dengan nama vestibulectomy.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuzalos – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . DokterSehat.Com – Tuzalos obat apa? Tuzalos adalah obat yang digunakan untuk mengatasi beberapa gejala flu yang muncul. Akan tetapi, gejala-gejala flu tersebut adalah gejala karena alergi. Obat tuzalos dijual bebas tetapi Anda perlu tahu beberapa informasi penting. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat tuzalos termasuk informasi tentang bentuk sediaan tuzalos, kandungan obat tuzalos, harga tuzalos, indikasi tuzalos, kontraindikasi tuzalos, manfaat tuzalos, dosis tuzalos, dan efek samping tuzalos. Nama: Tuzalos Kelas Terapi: Analgesik Non-Opioid, Antihistamin, Antitusif & Ekspektoran Bentuk Sediaan Tuzalos Obat tuzalos memiliki satu bentuk sediaan. Bentuk sediaan obat tuzalos adalah berbentuk kaptabs atau kaplet. Kaplet dari obat tuzalos berwarna putih susu. Setiap satu strip obat tuzalos berisi 3 kaplet. Kandungan Tuzalos Obat tuzalos terdiri dari beberapa bahan aktif sebagai kandu...

Sanprima: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . DokterSehat.Com – Sanprima obat apa? Sanprima adalah obat dengan kandungan Cotrimoxazole, yang merupakan antibiotik yang terdisi dari Trimethoprim dan Sulfamethoxazole. Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi akibat bakteri. Ketahui manfaat Sanprima itu obat apa mulai dari manfaat, dosis, petunjuk penggunaan, efek samping, dan lainnya tentang Sanprima berikut ini. Cara Kerja Obat Sanprima Sanprima adalah obat dengan kandungan Trimethoprim dan Sulfamethoxazole yang termasuk ke dalam golongan obat antibiotik. Trimethoprim termasuk ke dalam bakterisida yang bekerja dengan membunuh bakteri, Sedangkan Sulfamethoxazole adalah jenis bakteriostatik yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembagan bakteri bersifat statis. Kombinasi kedua obat ini yaitu Cotrimoxazole efektif bekerja pada bakteri gram-positif maupun gram-negatif yang peka terhadap obat ini.Obat ini tidak dapat digunakan untuk menagatasi infeksi j...

Calcusol – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . DokterSehat.Com – Calcusol obat apa? Calcusol adalah obat herbal yang telah teruji melalui penelitian bisa meluruhkan batu ginjal. Obat batu ginjal Calcusol diproduksi oleh ahli waris dari Prof. Dr. Sardjito (alm) yang merupakan peneliti bahan obat Calcusol. Anda bisa membeli Calcusol tanpa menggunakan resep dokter karena merupakan obat bebas. Akan tetapi, meskipun tergolong obat bebas, penggunaan Calcusol harus dilakukan sesuai aturan dan dosis yang tepat. Oleh karena itu, Anda perlu membaca penjelasan mengenai Calcusol ini. Penjelasan ini mengandung informasi tentang bentuk sediaan, kandungan, manfaat, indikasi, kontraindikasi, dosis, efek samping, dan harga obat Calcusol. Rangkuman Informasi Obat Calcusol Nama Calcusol Golongan Obat Obat batu ginjal Bentuk Sediaan Serbuk dikemas kapsul Kandungan Daun tempuyung (Sonchus arvensis L) dan Saccharum lactis Manfaat Menghancurkan batu ginjal, meluruhkan u...