Langsung ke konten utama

Penderita Diabetes Perlu Vaksin Tetanus?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

vaksin-imunisasi-doktersehat
Photo Source: ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

DokterSehat.Com– Vaksin tetanus ditujukan untuk menghindari penyakit tetanus yang bisa menyerang anak-anak, remaja, atau orang dewasa. Masalahnya adalah penyakit ini berpotensi mematikan jika tidak ditangani dengan baik. Hanya saja, apakah penderita diabetes sebaiknya mendapatkan vaksin tetanus demi mencegah datangnya komplikasi berbahaya?

Urgensi vaksin tetanus bagi penderita diabetes

Pakar kesehatan menyebut vaksinasi sebagai sesuatu yang penting bagi penderita diabetes. Hal ini disebabkan oleh kondisi kesehatan yang mereka alami bisa membuat mereka lebih rentan untuk terkena infeksi atau komplikasi penyakit yang tidak bisa disepelekan. Bahkan, mereka juga lebih rentan mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh yang tentu membuat risiko infeksi meningkat. Salah satu infeksi yang bisa saja terjadi pada penderita diabetes adalah tetanus.

Sebagai informasi, tetanus bisa menyebabkan kerusakan pada saraf akibat adanya racun yang dipicu oleh bakteri penyebab penyakit ini, yakni bakteri clostridium tetani. Bakteri ini bisa menyerang luka terbuka. Padahal, penderita diabetes bisa saja memiliki luka atau borok terbuka yang cenderung sulit untuk sembuh. Karena alasan inilah penderita diabetes juga rentan terkena tetanus.

Pakar kesehatan menyarankan penderita diabetes untuk melakukan imunisasi tetanus setidaknya 10 tahun sekali. Hal ini sesuai dengan anjuran dari badan pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention.

Selain vaksin tetanus, adakah vaksin lain yang juga dibutuhkan penderita diabetes

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, penderita diabetes lebih rentan terkena komplikasi penyakit lainnya. Karena alasan inilah, pakar kesehatan menyarankan penderita diabetes untuk berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan vaksin yang tepat demi meminimalisir risiko terkena komplikasi berbahaya.

Berikut adalah beberapa jenis vaksin yang bisa mereka dapatkan.

  1. Vaksin influenza

Jangan salah, meskipun sering dianggap sebagai penyakit yang ringan, pakar kesehatan menyebut flu bisa saja menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik. Bahkan, bagi penderita diabetes, flu bisa berubah menjadi penyakit yang jauh lebih berat layaknya pneumonia. Hal ini disebabkan oleh penderita diabetes yang cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga akan membuat mereka lebih rentan terkena penyakit tersebut.

Pakar kesehatan menyarankan penderita diabetes untuk mendapatkan vaksin flu setiap tahun demi mencegah datangnya masalah kesehatan pada saluran pernapasan.

  1. Vaksin pneumococcal

Vaksin ini dibutuhkan penderita diabetes untuk mencegah datangnya penyakit yang dipicu oleh bakteri banama streptococcus pneumoniae layaknya pneumonia, meningitis atau infeksi pada salaput otak serta sumsum tulang belakang, infeksi darah atau sepsis, serta infeksi telinga. Beberapa jenis penyakit ini berpotensi mematikan jika tidak ditangani dengan baik.

Jika penderita diabetes belum berusia 65 tahun, mereka biasanya diminta untuk mendapatkan vaksin pneumococcal sekali, namun jika usianya sudah melebihi 65 tahun, biasanya mereka akan diminta untuk mendapatkannya dua kali lagi.

  1. Vaksin hepatitis B

Mengingat penderita diabetes cenderung mengalami penurunan daya tahan tubuh dengan signifikan, maka mereka pun akan lebih rentan terkena penyakit hepatitis B. karena alasan inilah mereka sebaiknya juga mendapatkan vaksin yang bisa mencegah datangnya penyakit ini.

Memang, biasanya vaksin ini sudah didapatkan saat kita masih balita, namun pakar kesehatan menyarankan penderita diabetes untuk mendapatkannya lagi jika memang diperlukan. Hanya saja, jika mereka sudah berusia lebih dari 60 tahun, sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui apakah membutuhkan vaksin ini atau tidak.

  1. Vaksin cacar

Vaksin cacar, tepatnya vaksin zoster bisa melindungi penderita diabetes dari penyakit cacar yang dipicu oleh virus varicella zoster, virus yang biasa menyerang orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah seperti penderita diabetes. Hanya saja, penderita diabetes berusia lebih dari 50 tahun yang lebih direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin ini.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuzalos – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . DokterSehat.Com – Tuzalos obat apa? Tuzalos adalah obat yang digunakan untuk mengatasi beberapa gejala flu yang muncul. Akan tetapi, gejala-gejala flu tersebut adalah gejala karena alergi. Obat tuzalos dijual bebas tetapi Anda perlu tahu beberapa informasi penting. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat tuzalos termasuk informasi tentang bentuk sediaan tuzalos, kandungan obat tuzalos, harga tuzalos, indikasi tuzalos, kontraindikasi tuzalos, manfaat tuzalos, dosis tuzalos, dan efek samping tuzalos. Nama: Tuzalos Kelas Terapi: Analgesik Non-Opioid, Antihistamin, Antitusif & Ekspektoran Bentuk Sediaan Tuzalos Obat tuzalos memiliki satu bentuk sediaan. Bentuk sediaan obat tuzalos adalah berbentuk kaptabs atau kaplet. Kaplet dari obat tuzalos berwarna putih susu. Setiap satu strip obat tuzalos berisi 3 kaplet. Kandungan Tuzalos Obat tuzalos terdiri dari beberapa bahan aktif sebagai kandu...

Sanprima: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . DokterSehat.Com – Sanprima obat apa? Sanprima adalah obat dengan kandungan Cotrimoxazole, yang merupakan antibiotik yang terdisi dari Trimethoprim dan Sulfamethoxazole. Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi akibat bakteri. Ketahui manfaat Sanprima itu obat apa mulai dari manfaat, dosis, petunjuk penggunaan, efek samping, dan lainnya tentang Sanprima berikut ini. Cara Kerja Obat Sanprima Sanprima adalah obat dengan kandungan Trimethoprim dan Sulfamethoxazole yang termasuk ke dalam golongan obat antibiotik. Trimethoprim termasuk ke dalam bakterisida yang bekerja dengan membunuh bakteri, Sedangkan Sulfamethoxazole adalah jenis bakteriostatik yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembagan bakteri bersifat statis. Kombinasi kedua obat ini yaitu Cotrimoxazole efektif bekerja pada bakteri gram-positif maupun gram-negatif yang peka terhadap obat ini.Obat ini tidak dapat digunakan untuk menagatasi infeksi j...

Calcusol – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . DokterSehat.Com – Calcusol obat apa? Calcusol adalah obat herbal yang telah teruji melalui penelitian bisa meluruhkan batu ginjal. Obat batu ginjal Calcusol diproduksi oleh ahli waris dari Prof. Dr. Sardjito (alm) yang merupakan peneliti bahan obat Calcusol. Anda bisa membeli Calcusol tanpa menggunakan resep dokter karena merupakan obat bebas. Akan tetapi, meskipun tergolong obat bebas, penggunaan Calcusol harus dilakukan sesuai aturan dan dosis yang tepat. Oleh karena itu, Anda perlu membaca penjelasan mengenai Calcusol ini. Penjelasan ini mengandung informasi tentang bentuk sediaan, kandungan, manfaat, indikasi, kontraindikasi, dosis, efek samping, dan harga obat Calcusol. Rangkuman Informasi Obat Calcusol Nama Calcusol Golongan Obat Obat batu ginjal Bentuk Sediaan Serbuk dikemas kapsul Kandungan Daun tempuyung (Sonchus arvensis L) dan Saccharum lactis Manfaat Menghancurkan batu ginjal, meluruhkan u...