Langsung ke konten utama

Aktris FTV Saphira Indah Meninggal Dunia Saat Hamil

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

saphira-indah-doktersehat
Photo Source: instagram.com/saphira_indah

DokterSehat.Com– Kabar mengejutkan datang dari dunia hiburan Tanah Air. Aktris FTV yang juga dikenal sebagai pemeran “Uni” di film “Eiffel I’m in Love” Saphira Indah dikabarkan meninggal di usia 32 tahun. Yang lebih mengejutkan, Saphira dikabarkan meninggal saat hamil 6 bulan.

Penyebab kematian Saphira Indah karena sesak napas

Dikutip dari berbagai sumber, suami Saphira Indah, Rico Hidorus Daeng mengonfirmasi kabar kematian istri tercintanya tersebut. Pada awalnya, Saphira hanya mengalami meriang hingga akhirnya kondisinya memburuk dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata memang ada masalah di paru-paru Saphira dan bahkan dinyatakan terkena serangan penyakit jantung. Saphira Indah pun sempat dirawat di rumah sakit selama lima hari.

Sang suami pun sempat kaget karena Saphira Indah sama sekali tidak ada riwayat penyakit sebelumnya. Selama hamil, Saphora juga selalu rutin bolak-balik ke dokter untuk mengecek kandungannya dan juga mengatur pola hidup sehat.

Faktanya, pakar kesehatan menyebut ibu hamil memang memiliki risiko tersendiri untuk terkena penyakit atau mengalami kematian dini.

Faktor risiko kematian dini pada ibu hamil

Sering dianggap sebagai saat-saat yang membahagiakan, dalam realitanya ibu hamil juga sedang berada dalam kondisi yang rentan untuk terkena berbagai masalah kesehatan. Bahkan, menurut pakar kesehatan, terdapat beberapa kondisi kesehatan yang sebenarnya tidak begitu membahayakan bagi orang normal namun bisa memicu kematian dini bagi ibu hamil.

Berikut adalah beberapa kondisi-kondisi kesehatan yang berisiko menyerang ibu hamil:

  1. Anemia

Anemia memang cenderung lebih sering menyerang wanita, namun kondisi ini bisa membahayakan wanita yang sedang hamil. Hal ini disebabkan oleh anemia yang bisa menyebabkan tubuh ibu hamil kekurangan sel darah merah. Pakar kesehatan menyebut kondisi ini bisa memicu kelahiran prematur atau kondisi bayi yang terlahir dengan berat badan kurang. Risiko kematian bagi ibu hamil juga meningkat tajam.

Menurut pakar kesehatan, ibu hamil ternyata membutuhkan volume darah yang lebih besar demi menjaga kondisinya dan kehamilannya. Jika suplai darah tidak cukup, maka mereka akan lebih rentan mengalami masalah kelelahan, nyeri dada, ketidakteraturan denyut jantung, sulit bernapas, kepala pusing, dan kondisi lain yang lebih serius.

  1. Preeklampsia

Saat hamil, sangat wajar jika tekanan darah di dalam tubuh ibu meningkat. Hanya saja, jika kondisi tekanan darah ini tidak dikendalikan dengan baik, bisa jadi hal ini akan memicu preeklampsia yang bisa mematikan.

Selain tekanan darah tinggi yang tidak bisa dikendalikan, preeklampsia juga bisa menyebabkan kerusakan organ tubuh. Gejala lain yang bisa ditemukan pada mereka yang mengalami preeklampsia adalah adanya protein di dalam urine.

Pakar kesehatan menyebut ibu dengan usia kehamilan lebih dari lima bulan rentan untuk mengalami kondisi ini. Ibu hamil yang baru pertama kali mengandung, hamil di usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 40 tahun juga lebih rentan untuk terkena kondisi kesehatan ini. Selain itu, ibu hamil yang mengalami berat badan berlebih, memiliki riwayat hipertensi dan penyakit kronis lainnya, serta mengandung anak kembar juga berisiko lebih besar terkena preeklampsia.

  1. Keguguran

Keguguran seringkali terjadi di fase-fase awal kehamilan. Penyebabnya cukup bervariasi, dari karena kondisi genetik tertentu hingga kondisi kesehatan ibu atau aktivitas ibu sehari – hari yang berisiko memberikan dampak kurang sehat. Masalahnya adalah selain menyebabkan janin mengalami kematian, hal ini juga bisa meningkatkan risiko kematian bagi ibu.

Gejala awal dari keguguran biasanya adalah perdarahan pada organ vital. Kondisi ini bisa saja berlanjut menjadi infeksi berat yang berpotensi mematikan.

  1. Emboli air ketuban

Emboli air ketuban adalah salah satu komplikasi kehamilan yang berpotensi menyebabkan kematian bagi ibu hamil. Kondisi ini terjadi saat air ketuban atau beberapa bagian tubuh janin layaknya rambut masuk ke dalam aliran darah milik ibunya. Selain saat kehamilan, terkadang kondisi ini juga terjadi setelah proses persalinan.

Kondisi ini bisa menyebabkan anjloknya tekanan darah, paru-paru yang dipenuhi oleh cairan, kejang-kejang, menggigil, hingga gagal jantung. Selain kematian, terkadang hal ini juga bisa memicu cedera otak.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuzalos – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . DokterSehat.Com – Tuzalos obat apa? Tuzalos adalah obat yang digunakan untuk mengatasi beberapa gejala flu yang muncul. Akan tetapi, gejala-gejala flu tersebut adalah gejala karena alergi. Obat tuzalos dijual bebas tetapi Anda perlu tahu beberapa informasi penting. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat tuzalos termasuk informasi tentang bentuk sediaan tuzalos, kandungan obat tuzalos, harga tuzalos, indikasi tuzalos, kontraindikasi tuzalos, manfaat tuzalos, dosis tuzalos, dan efek samping tuzalos. Nama: Tuzalos Kelas Terapi: Analgesik Non-Opioid, Antihistamin, Antitusif & Ekspektoran Bentuk Sediaan Tuzalos Obat tuzalos memiliki satu bentuk sediaan. Bentuk sediaan obat tuzalos adalah berbentuk kaptabs atau kaplet. Kaplet dari obat tuzalos berwarna putih susu. Setiap satu strip obat tuzalos berisi 3 kaplet. Kandungan Tuzalos Obat tuzalos terdiri dari beberapa bahan aktif sebagai kandu...

Sanprima: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . DokterSehat.Com – Sanprima obat apa? Sanprima adalah obat dengan kandungan Cotrimoxazole, yang merupakan antibiotik yang terdisi dari Trimethoprim dan Sulfamethoxazole. Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi akibat bakteri. Ketahui manfaat Sanprima itu obat apa mulai dari manfaat, dosis, petunjuk penggunaan, efek samping, dan lainnya tentang Sanprima berikut ini. Cara Kerja Obat Sanprima Sanprima adalah obat dengan kandungan Trimethoprim dan Sulfamethoxazole yang termasuk ke dalam golongan obat antibiotik. Trimethoprim termasuk ke dalam bakterisida yang bekerja dengan membunuh bakteri, Sedangkan Sulfamethoxazole adalah jenis bakteriostatik yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembagan bakteri bersifat statis. Kombinasi kedua obat ini yaitu Cotrimoxazole efektif bekerja pada bakteri gram-positif maupun gram-negatif yang peka terhadap obat ini.Obat ini tidak dapat digunakan untuk menagatasi infeksi j...

Calcusol – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . DokterSehat.Com – Calcusol obat apa? Calcusol adalah obat herbal yang telah teruji melalui penelitian bisa meluruhkan batu ginjal. Obat batu ginjal Calcusol diproduksi oleh ahli waris dari Prof. Dr. Sardjito (alm) yang merupakan peneliti bahan obat Calcusol. Anda bisa membeli Calcusol tanpa menggunakan resep dokter karena merupakan obat bebas. Akan tetapi, meskipun tergolong obat bebas, penggunaan Calcusol harus dilakukan sesuai aturan dan dosis yang tepat. Oleh karena itu, Anda perlu membaca penjelasan mengenai Calcusol ini. Penjelasan ini mengandung informasi tentang bentuk sediaan, kandungan, manfaat, indikasi, kontraindikasi, dosis, efek samping, dan harga obat Calcusol. Rangkuman Informasi Obat Calcusol Nama Calcusol Golongan Obat Obat batu ginjal Bentuk Sediaan Serbuk dikemas kapsul Kandungan Daun tempuyung (Sonchus arvensis L) dan Saccharum lactis Manfaat Menghancurkan batu ginjal, meluruhkan u...