Langsung ke konten utama

PCOS – Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

penyakit-pcos-doktersehat

DokterSehat.Com – PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) atau sindrom ovarium polikistik adalah penyakit yang banyak terjadi pada kaum wanita. Penyakit PCOS dapat muncul pada usia reproduktif yaitu saat mulai haid pertama sampai usia sekitar 45 tahun.

Apa Itu PCOS?

PCOS adalah gangguan kesuburan pada wanita akibat adanya kista di indung telur (ovarium). Penyakit PCOS disebabkan karena ketidakseimbangan hormonal yang memengaruhi atau mengganggu menstruasi dan menyebabkan wanita sulit hamil.

Selain menganggu kesuburan seorang wanita, penyakit PCOS dapat menimbulkan berbagai penyakit serius lainnya, seperti penyakit jantung dan diabetes. Kebanyakan wanita dengan PCOS, dalam indung telurnya tumbuh banyak kista kecil (polikistik). Itulah sebabnya mengapa gangguan ini disebut sindrom ovarium polikistik.

Penyebab PCOS

Hingga kini penyebab PCOS belum diketahui dengan pasti, namun diduga memiliki kaitan dengan ketidaknormalan kadar hormon. Berikut ini adalah beberapa faktor yang mungkin menyebabkan PCOS, di antaranya:

1. Hormon dalam tubuh tidak seimbang

Ketidakseimbangan hormon ini antara lain terjadi karena naiknya kadar testosteron, hormon lutein, turunnya kadar globulin pengikat-hormon seksual (SHBG), sehingga aktivitas testosteron meningkat di dalam tubuh, dan naiknya hormon prolaktin.

2. Resistensi terhadap insulin

Resistennya jaringan tubuh terhadap insulin membuat tubuh terpacu memproduksi lebih banyak insulin. Kondisi ini memicu bertambahnya berat badan dan mengganggu pembuahan normal.

3. Faktor genetik

Jika Anda memiliki anggota keluarga yang mengidap PCOS, risiko Anda terkena penyakit PCOS akan semakin besar

Hal lain yang perlu Anda ketahui adalah apabila penderita PCOS tidak mendapatkan penanganan dengan segera, penderita berisiko terkena beberapa penyakit lain seperti:

  • Infertilitas.
  • Sleep apnea.
  • Diabetes tipe 2.
  • Sindrom metabolik.
  • Perlemakan hati non-alkoholik.
  • Kadar lemak darah tidak normal.
  • Meningkatnya kadar kolesterol darah.
  • Gangguan menstruasi berupa perdarahan abnormal dari rahim.
  • Tekanan darah tinggi termasuk hipertensi pada masa kehamilan.

Gejala PCOS

Pada umumnya, gejala PCOS bisa muncul setelah wanita mengalami menstruasi pertama kali (menarche), atau ada juga yang muncul setelah bertahun-tahun mengalami menstruasi teratur.

Meski tidak setiap wanita memiliki gejala yang sama, namun terdapat gejala umum yang umumnya terjadi pada penderita PCOS, di antaranya:

1. Siklus menstruasi yang tidak teratur

Wanita yang mengalami penyakit PCOS sering kali hanya mengalami 9 periode menstruasi per tahunnya, jarak antar menstruasi lebih dari 35 hari, tidak menstruasi selama 4 bulan atau lebih. Beberapa wanita bahkan mengalami perdarahan yang hebat saat menstruasi.

2. Rambut pada wajah dan area tubuh lainnya akan tumbuh berlebih

Rambut-rambut halus pada wajah wanita lebih tebal dan gelap. Selain pada wajah, pertumbuhan rambut berlebih juga terjadi pada punggung, perut, dan dada. Jika dialami laki-laki, rambut lebih tipis akan terjadi pada kulit kepala atau mengalami kebotakan dengan pola laki-laki (androgenic alopecia).

Selain kedua hal di atas, gejala PCOS lainnya yang bisa terjadi adalah:

  • Mengalami gangguan kesuburan.
  • Sulit untuk menaikan atau menurunkan berat badan.
  • Kulit menjadi berminyak atau berjerawat.
  • Timbul depresi.

Perlu Anda ketahui juga bahwa wanita obesitas memiliki peluang 50-60% untuk mengalami penyakit PCOS. Hal ini bisa terjadi karena wanita obesitas kemungkinan mengalami resistensi insulin, sehingga kadar insulin dalam darahnya meningkat.

Kadar insulin yang tinggi inilah akhirnya merangsang laju androgen yang berlebihan sehingga menyebabkan maskulinisasi seperti tumbuhnya rambut di kumis, dagu, kaki, dan tangan yang berlebihan dan menyerupai pola pertumbuhan rambut laki-laki.

Diagnosis PCOS

Diagnosis penyakit PCOS merupakan upaya dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau menjelaskan gejala yang dialami penderita. Berikut adalah diagnosis yang mungkin dilakukan oleh dokter, di antaranya:

1. Tes ultrasound

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memperlihatkan ketebalan dinding uterus dan jumlah kista dalam ovarium.

2. Tes darah

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur kadar hormon, tingkat kolesterol, dan kadar gula darah.

3. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai tinggi, berat, kondisi kulit, payudara, perut dan kelenjar tiroid. Tak menutup kemungkinan pemeriksaan terhadap organ genital juga dilakukan.

Pengobatan PCOS

Jika seorang wanita mengidap penyakit PCOS bukan berarti dirinya tidak bisa hamil. Namun, jika Anda hamil dan memiliki penyakit PCOS, Anda harus lebih memperhatikan kondisi kandungan Anda. Wanita hamil dengan PCOS memiliki risiko tinggi untuk keguguran, preeklampsia, diabetes gestasional atau kelahiran caesar.

Berikut adalah beberapa penanganan yang bisa ditempuh oleh penderita PCOS, di antaranya:

1. Konsumsi obat metformin

Pengobatan penyakit PCOS dilakukan untuk meningkatkan sensitivitas insulin. Obat yang bisa dikonsumsi adalah metformin dan thiazolidinedione (glitazones). Konsumsi metformin secara rutin akan menormalkan fungsi ovarium. Menstruasi akan normal dengan sendirinya dalam 1-2 bulan terapi.

Agar mendapatkan hasil yang maksimal, konsumsi obat harus dibarengi dengan perubahan pola makan seperti diet rendah karbohidrat dan olahraga secara teratur.

2. Konsumsi obat pil KB

Tingginya hormon androgen dapat diturunkan dengan mengonsumsi obat yang mengandung cyproteron asetat (ada pada pil KB tertentu). Pil KB juga dapat membantu menormalkan komposisi hormonal yang abnormal pada penderita PCOS. Obat ini juga berguna untuk mengurangi pertumbuhan rambut yang berlebihan.

3. Tidak merokok

Penderita PCOS yang masih merokok disarankan untuk berhenti. Kadar hormon androgen pada wanita perokok lebih tinggi dibanding wanita non-perokok.

4. Terapi hormon

Terapi ini menormalkan siklus menstruasi, mencegah pertumbuhan rambut, rontoknya rambut di kepala, munculnya jerawat dan mencegah kanker uterus.

5. Pembedahan

Laparoscopic Ovarian Drilling (LOD) atau disebut pembedahan kecil dapat menjadi opsi untuk menangani masalah kesuburan yang disebabkan PCOS.

Pada akhirnya, pengobatan penyakit PCOS lebih bertujuan untuk bagaimana mengatasi gejala PCOS yang muncul seperti infertilitas, tumbuhnya rambut tebal, masalah jerawat ataupun obesitas.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sanprima: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . DokterSehat.Com – Sanprima obat apa? Sanprima adalah obat dengan kandungan Cotrimoxazole, yang merupakan antibiotik yang terdisi dari Trimethoprim dan Sulfamethoxazole. Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi akibat bakteri. Ketahui manfaat Sanprima itu obat apa mulai dari manfaat, dosis, petunjuk penggunaan, efek samping, dan lainnya tentang Sanprima berikut ini. Cara Kerja Obat Sanprima Sanprima adalah obat dengan kandungan Trimethoprim dan Sulfamethoxazole yang termasuk ke dalam golongan obat antibiotik. Trimethoprim termasuk ke dalam bakterisida yang bekerja dengan membunuh bakteri, Sedangkan Sulfamethoxazole adalah jenis bakteriostatik yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembagan bakteri bersifat statis. Kombinasi kedua obat ini yaitu Cotrimoxazole efektif bekerja pada bakteri gram-positif maupun gram-negatif yang peka terhadap obat ini.Obat ini tidak dapat digunakan untuk menagatasi infeksi j...

Tuzalos – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . DokterSehat.Com – Tuzalos obat apa? Tuzalos adalah obat yang digunakan untuk mengatasi beberapa gejala flu yang muncul. Akan tetapi, gejala-gejala flu tersebut adalah gejala karena alergi. Obat tuzalos dijual bebas tetapi Anda perlu tahu beberapa informasi penting. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat tuzalos termasuk informasi tentang bentuk sediaan tuzalos, kandungan obat tuzalos, harga tuzalos, indikasi tuzalos, kontraindikasi tuzalos, manfaat tuzalos, dosis tuzalos, dan efek samping tuzalos. Nama: Tuzalos Kelas Terapi: Analgesik Non-Opioid, Antihistamin, Antitusif & Ekspektoran Bentuk Sediaan Tuzalos Obat tuzalos memiliki satu bentuk sediaan. Bentuk sediaan obat tuzalos adalah berbentuk kaptabs atau kaplet. Kaplet dari obat tuzalos berwarna putih susu. Setiap satu strip obat tuzalos berisi 3 kaplet. Kandungan Tuzalos Obat tuzalos terdiri dari beberapa bahan aktif sebagai kandu...

7 Penyebab Nyeri di Bawah Dada dan Bahayanya untuk Tubuh

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . DokterSehat.Com – Nyeri yang muncul di tubuh tidak bisa disepelekan begitu saja. Kalau rasa nyeri terus datang meski sudah disembuhkan kemungkinan besar ada gangguan besar pada tubuh yang harus segera diatasi. Terlebih lagi kalau nyeri yang terjadi di tubuh letaknya di bawah dada atau payudara. Nah, kira-kira apa saja penyebabnya? Penyebab Nyeri di bawah dada Penyebab nyeri pada dada ada banyak. Beberapa yang paling sering terjadi dan menyebabkan masalah yang cukup besar pada tubuh terdiri dari: Jatuh atau kecelakaan Penyebab pertama dari nyeri yang ada di dada adalah jatuh atau kecelakaan. Saat area dada terkena tekanan kuat dari benda tertentu akan muncul memar dan juga inflamasi. Area di dada yang mengalami gangguan ini biasanya muncul bercak kebiruan. Hal yang kurang lebih sama juga akan dialami oleh seseorang yang menjalani operasi di bagian dada. Seiring dengan penyembuh yang terjadi, rasa nyeri...